Posts

Meninjau - Coffee Shop : Antara Takdir dan Upaya Pencegahan Depresi

“Udah deh, capek gue diet-dietan, udah takdirnya ini gue gendut..” “enak banget ya mereka jadi orang kaya” “ya  gapapa  deh,  gue  ditakdirin  kurus sama yang di atas! ” “dia enak udah dapet hidayah. Allah mah udah menakdirkan segalanya.” 🙂 Kamu satu dari banyak orang yang pernah dengar ungkapan serupa? Atau kamu salah satu yang sering menganggap keadaan kamu sekarang ini memang sudah sepenuhnya takdir Tuhan? Apa sih hubungannya  ngopi   dengan takdir? Apalagi dengan budaya nongkrong generasi millenials, jaman now, atau generasi micin?   Nah, kita mulai nih pembahasannya. Sebenarnya ada satu hal PENTING yang mau aku rekomendasikan ke kamu semua. Kamu akan RUGI kalau gak aku kasih tahu jika aku memiliki kenalan owner brand coffee shop baru yang kece banget. Mungkin kamu sudah punya daftar  coffee shop langganan kamu, tapi percayalah, pasti ada kekurangan yang kamu temukan di tempat langgananmu itu, bukan? Hehehe tenang, aku bukan tabib atau per

Yuk, Konsultasi dengan "Konsultan" Terbaik!!!

Image
Bingung? Sungguh sudah yakin? istikharah aja! 🙂 DOA ISTIKHOROH Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika   Ya Allah, aku memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmu-Mu, karena Engkau Maha Tahu yang terbaik untukku, dan  Engkau Maha Tahu atas keadaan/nilai dari pilihan-pilihanku. Wa astaqdiruka biqudrotika dan aku akan mengambil keputusan ini, sesuai dengan keputusan-Mu.   Wa as aluka min fadlikal ‘adziim dan aku memohon kepada-Mu, dengan karunia-Mu yang besar kalau ini menjadi hak ku nanti, jadikan ini sebagai karunia dari-Mu yang luar biasa/istimewa Fainnaka taqdir wa laa aqdir Sesungguhnya Kau Maha Kuasa , sedangkan aku tidak punya kuasa Wa ta’lam wa laa a’lam dan Engkau Maha Mengetahui , sedangkan aku maha tidak tahu Wa anta ‘allamul guyuub dan Engkau Zat Yang Maha Mengetahui Segala Perkara (Perkara-perkara yang Ghaib: termasuk hal-hal yang belum dan akan terjadi) Allahumma ing kunta ta’lamu Ya Allah kalau seandainya Ka

Kenapa sih harus pakai jilbab?

Image
Jika ada diantara kamu yang bingung kenapa semua dikaitkan dengan Islam, seperti yang sering kita temukan di media sosial. misal : ada wanita yang berprestasi, lalu ada aja yang komentar "seandainya dia Islam yaa.." atau pun kalau ada wanita muslimah yang tidak  belum mengenakan hijab, gak sedikit ditemukan cuitan "percuma muslimah, kalau gak pakai hijab!!" Astaghfirullah. sebagai muslim kita harus memberi udzur kepada saudara kita yang dapat dengan mudahnya berkomentar pedas dan seakan tidak punya hati seperti itu. Tapi percaya deh, mereka aslinya pasti baik, cuman mereka kurang memperdalam ilmu agamanya saja. Pun jika sudah belajar, dikhawatirkan ilmunya tidak sampai dan membekas di hatinya. kita doakan semoga Allah selalu lembutkan hati dan lisan mereka, aamiin naahhh... Untuk kamu atau saudari kamu atau salah satu kawan diantara kita yang suka kena komentar serupa, lalu biasa memberi statement : “gue gak perlu pakai hijab untuk menunjukan gue muslima

SMJ #5 - Mau cari yang kayak gimana?

Image
Setelah tau di tulisan sebelumnya , kalau mau ketemu jodoh itu harus ada ikhtiar, harus ada usaha buat nyari atau membuka diri, sekarang sudah mantap belum mau mencari yang seperti apa??  Ada di antara kita yang mencari pasangan dengan latar belakang pendidikan tertentu untuk menunjang cita-cita pribadinya. Ada yang mencari lulusan PG-PAUD atau bahkan lulusan Psikologi, agar tahu bagaimana cara yang baik untuk memantau dan mendidik tumbuh kembang karakter anak. Ada juga yang mencari ekonom atau pegiat bisnis, agar bisa mengembangkan potensi bisnis yang sudah ada.  Ada juga yang mencari praktisi kesehatan, dari dokter hingga bidan. Alasannya sederhana, agar bisa lebih mengetahui informasi kesehatan dari sumber yang terpercaya. Ada juga yang mencari pasangan untuk menemani hasrat travelling dirinya. Mencari pasangan yang mampu mendampingi dalam suka duka menjelajahi sudut-sudut bumi, menikmati keindahan alam, kuliner, dan budaya. Ada juga yang mencari pasangan semudah berdas

SMJ #4 - Nukilan Sandungan

Image
“tenang saja, jodoh itu gak akan kemana” Kutipan ini sering disalah artikan bagi para pencari jodoh. Jodoh emang gak kemana. Tapi kalau kita gak kemana-mana ya gak akan ketemu jodohnya. Kenapa? Karena jodoh dalam Islam tergolong pada takdir ikhtiar. Seperti yang kita ketahui takdir ada dua macam, qada dan qadar. Qada atau biasa disebut takdir ini adalah ketetapan Allah untuk manusia yang dalam tercapai ketetapan tersebut dibutuhkan campur tangan atau kendali atau ikhtiar yang dipilih oleh manusia itu sendiri. Segala bentuk takdir ikhtiar ini memang sudah tertulis di Lauh Mahfudz atas keluasan Ilmu yang Allah miliki. Jika ada dari kita yang masih bingung soal takdir bisa cek di sini . Singkatnya, takdir ikhtiar itu sama aja kayak proses mau makan. Misalkan kamu dalam situasi kelaparan dan di depanmu sudah tersedia makanan yang bisa bikin kamu kenyang. Sampai kapanpun kamu menunggu, kamu tidak akan kenyang dengan hanya menatap makanan itu. MUSTAHIL butiran-butiran nasi dan lau

Salah Fokus

“Nak, kamu kok tadi shalatnya goyang-goyang gitu.. malu dong ibu sama sodara, punya anak kok shalatnya main-main.” ucap seorang ibu pada anaknya yang masih berumur 8 tahun Apa yang salah ? Sang ibu lebih mementingkan penilaian orang lain (baca: makhluk ciptaan Tuhan/manusia) daripada mendidik anak untuk sadar bahwa : Tuhan tidak pernah lalai dalam melihat hambaNya. Tuhan yang selalu teliti dalam memperhatikan hambaNya.  Jika anak sudah didoktrin untuk “pencitraan di depan publik/masyarakat” maka tidak heran jika saat tumbuh besar, remaja hingga dewasa banyak diantara kita menjadikan hal ini (seakan) sah-sah saja menjadikan Instagram sebuah media aktualisasi diri. jalani kehidupan dunia memanglah sebuah keharusan, kewajiban, kudu', fardhu ain. tapi jangan sampai kita salah fokus dengan meletakkan dunia menjadi prioritas utama kehidupan, lalu mengabaikan kehidupan akhirat kita yang nyatanya bersifat kekal dan abadi. Tidak sementara, tidak sebentar, sesingkat di dunia. 

Peduli untuk Tidak Peduli

Image
Ada satu hal Yang unik dan terberat Saat hadir, hal itu dirasa kini Bukan nanti, bukan tadi Namun butuh kontinu, agar lestari Saat hadir, Ia terlintas cepat, sekejap Jika hal itu terpatri dalam jiwa, Tak sempat berkeluh kesah, Tak terasa hal itu ternyata ada Hal terberat itu tidak peduli Ada atau tidaknya yang menilai Dekat atau jauhnya yang mengawasi Banyak atau sedikitnya yang beratensi Tak peduli siapapun yang ada di sisi. Kanan atau kiri. calon istri calon suami atau pejabat negeri Tak peduli akan mendapat apa. Kerelaan dalam memberi Tanpa berharap keuntungan Kerelaan tanpa timbal balik Usaha yang terbaik dari yang terbaik. Mau dapat medali atau mati Kita hanya bisa lakukan aksi Belajar peduli untuk tidak peduli Hal itu tidak perlu dicari. Hal itu ada di sini Hal itu tidak memaksa Apalagi merongrong tuhan kabulkan segala asa Oh Tuhan, kenapa ini terjadi padaku? “kenapa tidak? Aku tahu kemampuanmu ”, jawabNya yakin Oh Tuhan, kapan ingink

SMJ #3 - With(out) Love

Image
Waktu liburan panjang telah habis. Kembali ke kantor, kembali ke kampus. Namun suasana lebaran belum juga memudar karena memang kita masih berada di bulan Syawal. Menjadi sebuah kewajaran saat masih terasa menu-menu makanan yang saat lebaran kemarin kita santap. Apa menu khas lebaran favorit kamu? Opor ayam dengan ketupat? Atau makanan ringan kue-kue kering yang khas lebaran seperti castengel, nastar, putri salju? Atau kamu tipe yang tidak  terlalu suka ambil pusing, makanan apapun yang disajikan akan kamu lahap, seakan rengginang dalam toples Kh*ng Guan cukup untukmu. Apapun menu makanan favoritmu di momen lebaran ini pasti akan kamu nikmati. Seakan penantian dari lebaran tahun lalu terbayar tuntas saat lebaran tahun ini berhasil menikmati nastar kesukaanmu. Sukses menikmati gurihnya castengel favoritmu.  Lebaran juga identik dengan saling mengunjungi rumah keluarga/saudara. Dari rumah nenek, ke rumah saudara tertua, dari keluarga ayah hingga keluarga ibu. Makanan demi ma